Yayasan Daya Pertiwi (YDP), yang awalnya didirikan pada tahun 1977 dengan nama Yayasan Dewi Sri (YDS), didedikasikan untuk mendukung pembangunan sosial ekonomi Indonesia, dengan fokus khusus pada pertanian. Pada tahun 1983, yayasan tersebut di reorganisasi menjadi YDP untuk mengadopsi pendekatan yang lebih terpadu. Awalnya dikelola oleh dewan manajemen, YDP sejak saat itu telah mengumpulkan dukungan dari Kelompok Usaha Daya Pertiwi dan berbagai lembaga pembangunan internasional. Misi utama YDP adalah untuk membantu petani kecil, pekerja tani, petani tak bertanah, dan pengusaha di Indonesia. Yayasan ini menyediakan layanan pengembangan bagi individu dari sektor swasta dan publik, termasuk petani kecil, pekerja tani, pengusaha, investor, dan instruktur lapangan.
YDP berkomitmen untuk melindungi dan memulihkan ekosistem alam, mempromosikan pembangunan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan, membina ekonomi hijau, melestarikan lingkungan, dan beradaptasi dengan serta mengurangi perubahan iklim. Selama lebih dari 40 tahun, YDP telah menjadi yang terdepan dalam upaya pembangunan pedesaan di Indonesia. Yayasan ini telah mendirikan organisasi berbasis masyarakat, melaksanakan inisiatif kehutanan, menyediakan air untuk irigasi dan minum, membangun rumah untuk para tunawisma, merehabilitasi dan melestarikan lahan, terlibat dalam kegiatan pertanian dan peternakan, dan melestarikan keanekaragaman hayati.
Ke depannya YDP berencana untuk berkonsentrasi pada pengembangan pertanian dan usaha, pelestarian lingkungan, dan promosi sumber energi berkelanjutan dan terbarukan untuk mendukung ekonomi hijau Indonesia dan mengatasi tantangan ketenagakerjaan dan perubahan iklim. Pendekatan ini berupaya untuk mendorong pemerataan dan memperbaiki kelalaian historis di berbagai wilayah. Namun, ancaman perubahan iklim ekstrem yang membayangi menimbulkan hambatan signifikan terhadap upaya ini, yang menggarisbawahi pentingnya strategi pembangunan berbasis alam dan ekosistem.
YDP selanjutnya berupaya untuk mengembangkan dan memperluas penerimaan yang lebih besar terhadap peran utama konservasi keanekaragaman hayati, pembangunan berbasis alam, dan ekosistem sebagai bagian dari strategi aplikasi pembangunan secara keseluruhan untuk mempertahankan dan meningkatkan ketahanan dan mengurangi kerentanan ekosistem dan kehidupan manusia dalam menghadapi dampak buruk perubahan iklim yayang ekstrem.kehidupan manusia dalam menghadapi dampak buruk perubahan iklim yang ekstrem.